Agen IDN Sport

Cari Blog Ini

Senin, 18 Oktober 2021

Mitos Lungun, Hantu Peti Mati dari Dayak

Mitos Lungun, Hantu Peti Mati dari Dayak

Ilustrasi peti mati, dok: Agen Idn Sport

Sosok hantu biasanya sering berkaitan dengan tampilan mahluk yang menyeramkan, entah itu penuh darah atau wajah yang buruk rupa bahkan hancur hantu kerap kali mampu membuat banyak manusia ketakutan jika menampakkan dirinya.
 
Ternyata hal tersebut tidak berlaku dengan sosok hantu Lungun yang berasal dari mitologi suku Dayak, pasalnya hantu ini konon katanya berbentuk peti mati yang sama tidak memiliki tampilan menyeramkan.
 
Kendati demikian, banyak masyarakat yang meyakini bahwa sosok Lungun ini sangat berbahaya karena tidak segan-segan untuk mengejar nyawa seseorang.
 
Ilustrasi Slot pulsa tanpa potongan dikejar bayangan, dok: pixabay
Agen Idn Sports - Hantu Lungun ini memang berbentuk peti mati seperti layaknya peti mati yang biasa digunakan untuk memakamkan jenazah, akan tetapi yang membuat Lungun ini berbahaya bukan sosok lain yang menggerakan peti ini, melainkan peti itulah yang konon katanya haus akan nyawa manusia.
 
Sehingga sosok Lungun diyakini sebagai peti mati yang dikutuk dan akan memburu banyak nyawa manusia untuk mengendalikan kutukannya (haus nyawa).

Lungun biasanya akan keluar di malam hari dan keliling terbang melayang kadang setinggi orang dewasa bahkan juga bisa melayang setinggi pepohonan.
 
Ilustrasi melayang, dok: pixabay
Hantu ini akan melayang berkeliling mencari manusia yang masih berkeliaran dan mengejarnya, konon katanya kecepatan terbang Lungun ini bak seperti kendaraan bermotor sehingga manusia yang dikejarnya sudah pasti tertangkap.
 
Oleh karena itu disarankan jika melihat sosok ini lebih baik jangan berlari lurus supaya ia kehilangan jejakmu. Jika Agen Idn Sports seseorang tertangkap Lungun biasanya akan dimasukan ke dalam peti mati itu lalu dibawa entah kemana hingga tak ada kabar.
 
 

Sabtu, 16 Oktober 2021

Pengalaman Seram di Lift

Pengalaman Seram di Lift


Ilustrasi Lift Foto: Agen Idn Sport
~Sekujur tubuh merinding, darah seperti berhenti mengalir, ketika sadar ada sosok lain yang menyeramkan, berdiri di dalam lift.~

Simak cerita Hani dan Putra, tentang pengalaman seram yang mereka alami ketika sedang di dalam lift, sendirian?

~Hani, 25 tahun, Jakarta.~ “Lo ke sini aja ya, biar cepet, gak makan waktu. Dari sini kita langsung ke Kemang deh. Ok ok ok? Hehe.”
 
“Ah bilang aja lo mau dijemput, dasar kelakuan. Ya udah tunggu, habis maghrib gw jalan.”
“Ah emang lo temen gw paling baik sedunia, hahaha. Nanti langsung naik aja ke lantai 7 ya Han, takut kerjaan gw belum kelar.”
“Iya, iya, bawel.”
Itu percakapan dengan Inda, sahabatku sejak kuliah dulu. Kami berencana untuk reuni kecil-kecilan dengan beberapa teman kampus tempat kami kuliah dulu, tempatnya di Slot pulsa tanpa potongan Kemang.

Bukan yang pertama juga sih acara kumpul-kumpul seperti ini, sebelumnya sudah beberapa kali ada. Bedanya, kali ini aku harus menyempatkan diri untuk mampir ke kantor Inda, menjemputnya lalu berangkat bareng. 
 
Gedung di mana kantor Inda berada memang gak terlalu jauh dari kemang, hanya sekitar 15 menit jaraknya. Sedangkan aku berkantor di Jakarta Barat, kira-kira satu jam lebih perjalanan ke kantor Inda pada jam sibuk pulang kantor.
Begitulah, dan seperti perbincangan kami melalui telepon tadi, selepas maghrib aku berangkat, sekitar jam setengah tujuh. 
 
Perhitunganku, jam setengah delapan seharusnya sudah sampai tujuan, tapi ternyata pada hari jumat itu jalanan Jakarta macetnya lebih parah dari biasanya, gak tahu apa sebabnya. Alhasil, nyaris jam setengah sembilan aku baru sampai parkiran gedung kantor Inda. 
 

Aku gak parkir di basement, karena parkiran gedung sudah sepi, penghuninya sudah pulang semua.
Sebelum turun, aku coba untuk menelepon Inda, mau bilang kalau sudah di parkiran, tapi ponselnya gak aktif, dua atau tiga kali aku coba tapi tetap gak aktif juga. 
 
Ya sudah, akhirnya aku putuskan untuk langsung saja ke lantai 7, jemput Inda di ruangannya, karena dia tadi sempat bilang begitu.
“Malam Pak, saya mau ketemu Inda, di lantai 7.” Ucapku ke Pak Satpam ketika aku sudah sampai di lobby.
 
“Silakan mba, langsung aja.” Jawab Pak Satpam sambil tangannya menunjuk ke arah lift.”
Letak meja sekuriti sekitar 15-20 meter jaraknya dari pintu lift.

Gedung ini sepertinya sudah benar-benar kosong, di lobby-nya hanya ada aku dan Pak Satpam, suara yang terdengar pun hanya suara langkah kakiku yang sedang bergerak menuju lift.
 
Ya mungkin karena ini hari jumat, jadinya orang-orang sudah buru-buru pulang untuk berakhir pekan.
Benar, gedung ini kosong, sangat sepi.
 
Mungkin karena sudah sepi, ketika menekan tombol lift, pintunya langsung terbuka, jadi gak perlu menunggu lama.
Ketika pintu sudah terbuka penuh, barulah terlihat kalau lift dalam keadaan kosong. Kemudian aku masuk ke dalamnya.
 
Menekan tombol lantai 7, lalu pintu menutup.
Lift bergerak ke atas..
Lantai dua..
Lantai tiga.. 
 
Ting! Tiba-tiba Lift berhenti di lantai 3A, kemudian perlahan pintunya terbuka.

Aku hanya diam memperhatikan prosesnya, sambil bersandar pada dinding lift bagian belakang.
Gelap, lantai 3A dalam keadaan gelap, aku hanya bisa melihat meja resepsionis yang letaknya gak jauh di depan pintu lift.
 
Aku masih menunggu sambil bersandar, tapi gak terlihat ada orang, sama sekali gak ada orang yang masuk ke dalam lift, sepi aja. 
 
Penasaran, aku lalu maju beberapa langkah, melongokkan kepala ke luar, untuk melihat sekitar, siapa tahu ada orang yang hendak naik.
 
Tapi gak ada, kosong, aku gak melihat ada orang sama sekali. Pada saat inilah perasaan mulai gak enak.. 
 
Aku yang sangat penakut ini langsung berpikir yang nggak-enggak, siapa yang memencet tombol lift sehingga berhenti di lantai 3A? Padahal lantai 3A kelihatannya sudah sama sekali kosong, sama sekali gak ada orang.. 
 

Merinding, aku lalu masuk lagi ke dalam, lalu menekan tombol tutup pintu berkali-kali.
Sukurlah, lift akhirnya menutup. 
 
Tapi, ketika sudah agak sedikit lega, aku mulai panik lagi, kenapa? Karena ternyata lift gak bergerak sama sekali. Hanya diam di tempat, di lantai 3A, gak ke lantai 7, padahal pintunya sudah tertutup rapat.
Kembali aku menekan tombol lantai 7 berkali-kali, berharap lift akan bergerak ke atas.
Harapan tinggal harapan, lift gak bergerak juga. 
 
Aku mulai panik, lalu merogoh tas mencari ponsel, berniat untuk coba menghubungi Agen Idn Sport Inda.
 
Tapi tiba-tiba, TING!
Pintu lift kembali terbuka,
Aku terkejut sangat, jantungku seperti berhenti.
Masih di lantai 3A, masih sangat gelap juga keadaanya, persis sama dengan ketika tadi pintu terbuka pertama kali.


Meja kosong resepsionis, sendirian dalam gelap, gak ada orang sama sekali..
Kembali aku tekan tombol tutup pintu berkali-kali. Sukurlah, perlahan pintu lift kembali menutup.
Nyaris menangis, aku coba untuk menghubungi Inda lagi. Sial, gak ada sinyal! 
 
Semakin panik, karena lagi-lagi lift gak juga mau bergerak, tetap diam di tempatnya. Pandanganku masih fokus ke layar ponsel, berusaha untuk menghubungi Inda, namun masih tanpa hasil.
 
Ting! 
 
Sekali lagi suara itu muncul mengangetkanku, suara pertanda kalau pintu lift akan terbuka.
Dan benar, perlahan pintu terbuka untuk yang ketiga kali. Masih di lantai yang sama, lantai 3A. Keadaannya juga masih sama, gelap dan gak ada orang sama sekali, sepi dan kosong.

Pintu terbuka lebar, bertahan seperti itu selama beberapa belas detik. Aku sudah menangis pelan sambil bersandar di dinding lift sebelah kiri, ketakutan, panik. 
 
Sekali lagi, aku tekan tombol tutup pintu berkali-kali, memaksa pintu agar cepat tertutup.
Tapi sebentar, kali ini aku mendengar sesuatu, 
 
Ada suara langkah kaki, langkah yang sepertinya menuju lift, tapi bukan langkah terburu-buru, hanya langkah kaki berjalan biasa.
 
Bukan lega karena mendengar itu, aku malah tambah panik, takut itu setan atau hantu, aku ketakutan.
Sementara langkah itu seperti terus mendekati lift..
Sampai akhirnya, ada sosok yang tiba-tiba muncul di depan pintu lift.. 
 
Aaaahh, elu Nda, gila lo ya, ngagetin aja. Aduuuuuhh..”
Ternyata yang muncul adalah Inda, suara langkah kaki tadi adalah langkah kakinya. Lalu dia masuk ke dalam lift.

Ah leganya..
Kemudian pintu menutup, kali ini lift bergerak, tapi bukan ke lantai 7, tapi malah turun ke lantai dasar. Pada saat itu aku gak terlalu memperhatikan keanehan ini, hati dan pikiran terlanjur gembira karena sudah bersama Inda. 
 
“Ngapain lo dari lantai 3A Nda? Udah sepi gitu, nakutin tau..” Ucapku, tanpa melihat ke arah Inda, fokusku masih ke layar ponsel Slot pulsa tanpa potongan.
 
“Ada teman.” Jawab Inda datar.
“Kenapa lo sakit? Lemes amat.” Tanyaku lagi, masih belum menatap Inda, karena ada sesuatu di ponsel yang lebih menarik perhatian.
Tapi Inda gak menjawab, dia diam saja sambil berdiri di bagian belakang, aku melihatnya dari sudut mata. 
 
Ting!
Sampai juga di lantai dasar, lalu pintu lift terbuka.

Ayok ah buruan, kita udah telat nih, gara-gara macet tadi.” Ucapku setelah pintu sudah terbuka, lalu melangkah keluar.
 
Tapi sekali lagi Inda gak menjawab. Lalu aku menoleh ke belakang, melihat ke arah lift.
Betapa kagetnya aku, ternyata lift dalam keadaan kosong, gak ada Inda di dalamnya.
Inda ke mana?
 
Dalam keadaan masih kebingungan, tiba-tiba ponselku berdering, muncul tulisan “Inda” pada layarnya.
“Inda? Lo di mana deh?”
“Lah, lo di mana? Gw dah di parkiran dari tadi ini, di depan mobil lo.”
 
Inda sudah di parkiran dari tadi? Lalu siapa tadi yang naik lift bersamaku dari lantai 3A?
Setelah sudah bertemu, lalu kami mulai bercerita.
Ternyata Inda sudah ada di selesai sejak sejak jam delapan, kemudian menungguku di minimarket depan gedung.

Sampai akhirnya dia masuk lagi ke dalam, lalu melihat mobilku sudah ada di parkiran dalam keadaan kosong.
Sungguh peristiwa di lift yang menyeramkan..

Jumat, 15 Oktober 2021

Ada Wajah Seram dan Sosok Prajurit Jepang di Museum di Palembang

Ada Wajah Seram dan Sosok Prajurit Jepang di Museum di Palembang

Agen Idn Sport, Palembang - Museum menjadi salah satu tempat penyimpanan barang-barang peninggalan bersejarah, yang dijaga untuk mengenang masa kejayaan di masa lalu.

Banyak barang-barang berharga yang tersimpan di museum, mulai dari relief, alat peperangan, pakaian masa lalu hingga arca-arca replika di masa kerajaan.

Seperti di salah satu museum di Kota Palembang Sumsel, yang banyak menyimpan barang-barnag peninggalan di masa lalu.

Ternyata, ada kisah mistis yang dialami oleh salah satu pengunjung, saat berkunjung di museum berukuran besar tersebut.

Agen Idn Sport Jaya (35), salah satu warga Kota Palembang beberapa waktu lalu mengunjungi museum di Palembang, untuk melihat koleksi-koleksi peninggalan bersejarah.

Saat masuk ke ruang depan museum, dia melihat ada relief besar yang diukir di dinding museum. Awalnya dia melihat bentuk relief yang terukir bak penari tradisional khas Sumsel.

Namun tiba-tiba, dia melihat sosok perempuan di salah satu ukiran relief yang memegang kendi. Jaya melihat relief perempuan itu berwajah tua dan matanya bergerak melihat di Slot pulsa tanpa potongan sekeliling ruangan.

“Saya hanya diam saat melihat relief itu seakan bergerak dan melihat kami semua. Matanya sempat menatap saya, tapi saya langsung mengalihkan pandangan,” ucapnya kepada Agen Idn Sport di Palembang, Kamis (30/9/2021).

Dia dan teman-temannya lalu beranjak ke ruangan lainnya, dan apa yang dilihatnya tersebut tidak diceritakan ke teman-temannya.

Saat memasuki satu ruangan, dia melihat patung Harimau Sumatra. Saat mendekati patung Harimau Sumatra itu, dia merasakan aura yang berbeda.

Perempuan Bergaun Putih

“Bukan dari patung Harimau Sumatra itu, tapi dari dinding-dinding ruangan yang seakan ada wajah-wajah yang muncul dari balik dinding. Ada sekitar empat wajah yang seakan menempel di dinding, padahal di dinding itu tidak ada properti apapun,” ujarnya.

Merasa tidak nyaman berada di tempat itu, Jaya memilih berjalan menelusuri lorong di ruangan tersebut. Di sana, ada perahu kayu yang dipamerkan di sudut ruangan.

Lagi-lagi di sana, dia melihat sosok makhluk astral yang membuatnya cukup kaget. Di atas perahu kayu tersebut, ada sosok perempuan yang sedang duduk memakai gaun putih.

Dia pun tak menggubris dan langsung mengajak teman-temannya berpindah ke ruangan lain, untuk menghilangkan rasa cemasnya.

Prajurit Jepang

Di ruangan kedua, Jaya kembali melihat sosok yang tak kasat mata. Dia berhenti di etalase kaca, yang memajang beberapa pedang dan samurai peninggalan Jepang.

“Saya tertarik melihat pedang itu. Tiba-tiba ada sosok prajurit berpakaian perang lengkap di belakang samurai itu. Dia berpakaian perang kekaisaran Jepang di masa lalu. Wajahnya putih pucat dan matanya sipit,” ungkapnya.

Dia juga merasakan udara yang sangat dingin. Padahal saat itu udara di dalam ruangan agak panas, karena cuaca di Palembang sedang meningkat.

Kisah mistisnya di Slot pulsa tanpa potongan museum, ternyata bukan kali pertama. Beberapa kali datang ke museum tersebut, dia selalu melihat penampakan aneh yang membuat bulu kuduknya berdiri.

 

 

 

 

Kamis, 14 Oktober 2021

Kisah Mistis Penumpang Masuk Gerbong Kereta Gaib saat Pergi ke Bandung

Kisah Mistis Penumpang Masuk Gerbong Kereta Gaib saat Pergi ke Bandung

Ilustrasi kereta api. Foto: Agen Idn Sport
Setiap perjalanan selalu ada cerita tersendiri. Bertemu dengan orang baru, mencoba makanan yang tak biasa, atau tersasar sebelum sampai tujuan.

Tapi bagaimana jika Anda masuk ke gerbong kereta tak kasat mata? 
 
Sekitar tiga tahun yang lalu,Agen Idn Sport Putri Diah Wardhani (28), mengalaminya. Kala itu, ia sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Bandung menggunakan kereta. 
 
Mudik di akhir pekan memang sudah menjadi rutinitasnya setiap sebulan sekali.
Jumat malam kala itu, satu jam sebelum pemberangkatan, Putri sudah siap menunggu kereta. Ia pesan tiket dengan nomor kursi 13 D di Gerbong 3. Tiket itu tak ada yang spesial. Sebab, ia langsung cetak tiket tanpa memilih kursi tertentu. 
 
"Saya tunggu di peron. Saya melihat ada sosok berpakaian putih tapi beda sama orang zaman sekarang pas depannya (peron seberang). Lihat-lihatan, senyum mbaknya," ujar Putri kepada kumparan, Kamis (3/9). Putri merahasiakan stasiun keberangkatan serta nama kereta dengan alasan khusus.
 
Ia tak ambil pusing. Ia dalam kondisi sangat lelah. Ia mencoba mengabaikannya. Ditambah, kondisi sekitarnya juga ramai. Banyak orang yang bepergian di akhir pekan.
Sosok itu terlihat seperti wanita, katanya. Ia memiliki rambut sepanjang bahu, pakaiannya berwarna putih gading. Ia mengenakan sepatu pantofel dan kaus kaki.
 
Ilustrasi hantu. Foto: Pixabay
"Kereta datang, pengumuman saya sudah siap-siap berdiri. Pandangan saya masih ngarah ke wanita peron seberang. Saya nyari tempat duduk gerbong 3 sesuai tiket tempat duduk 13D. Saya ngalihin perhatian main Slot pulsa tanpa potongan dari handphone," tandasnya. 
 
Sebelum kereta berangkat, sosok tersebut masih di lokasi yang sama. Lagi, ia tak ingin memikirkan tentang kehadiran sosok tersebut. 
 
"Pas saya lihat sekeliling gerbong, ini sepi enggak ada orang. Biasanya kan ramai. Agak heran, enggak mau dipikirin, saya dengerin musik," kenang Putri. 
 
Setelah 40 menit kereta berjalan, rangkaian gerbong itu berhenti di salah satu area pemberhentian. Ia melihat samping kanan kiri orang-orang mengantre di peron.  
 
Toilet Kereta Sleeper Car. Foto: Abdul Latif/Kumparan
"Saya lihat orang-orang sudah tahu tempat duduk masing-masing. Aneh mereka enggak ada bawa satu pun bawa tas atau pun koper. Ya udah lah saya balik lagi dengerin musik sambil tiduran lagi," tambahnya. 
 
Agen Idn Sport Putri bangun dari tidurnya. Ia ingin ke toilet. Saat pergi ke kamar kecil, ia melihat bangku sebelahnya, 13C, masih kosong. Ia tak perlu permisi. Langsung menuju toilet. 
 
"Tiba-tiba agak serem lampu toilet mati. Dan saya kaget. Saya cepet-cepet. Panik," tuturnya.
Kebetulan, saat Putri keluar dari toilet, ia bertemu dengan seorang kondektur. Ia melaporkan kejadian itu. Hanya saja, kondektur itu merespons dengan anggukan. 
 

Ilustrasi kereta cinta Foto: Pixabay
Anehnya, saat ia kembali ke tempat duduknya, tiba-tiba bangku sebelahnya sudah diduduki oleh sosok wanita. Mau tak mau, ia permisi terlebih dahulu.

Ia mencoba berbasa-basi dengan wanita itu. Menanyakan tujuannya ke mana. Akan tetapi, Putri malah direspons dengan tanda ia disuruh diam dengan kode jari.
 
"Masih positive thinking dari situ tidur-tidur lagi," tambahnya. 
 
Putri mencoba menyembunyikan kecurigaan dengan sosok yang berada di gerbong. Meski banyak kejanggalan, ia mencoba menepisnya. Termasuk tak adanya pramusaji yang lewat di gerbongnya.
Karena lapar, ia kemudian menuju gerbong restorasi. 
 
Ia sudah tak kuat menahan lapar. Lagi, ia menyapa sosok di sampingnya dengan kata permisi untuk menuju restorasi. 
 
"Selagi saya jalan ke restorasi merasakan berat banget, waktu jalan, tidak tengok kanan kiri, orang-orangnya diam-diam semua, saya ke restorasi kaki pegel sih kanannya," ujarnya.Nasi goreng udang untuk bekal sekolah anak. Foto: Shutter Stock Ia pesan nasi goreng untuk mengganjal perutnya. Pelayan langsung menyajikan. Tak lupa pelayan itu menanyakan gerbong Putri. 
 
"Gerbong 3, eh mbaknya (pelayan) bingung," ujar Putri.
Saat itu tak lama kondektur Slot pulsa tanpa potongan menghampiri Putri. Ia menanyakan tiketnya. Lagi, kondektur pun bingung.
Kepada Putri, petugas itu mengatakan bangku 13D gerbong 3 kosong. Padahal, kondektur itu sudah keliling tiga kali. 
 
Putri juga bingung mendengar penjelasan petugas kereta itu. Ia berdalih, ia duduk di kursinya sejak keberangkatan. Ia juga mengatakan, gerbongnya banyak orang.
Mendengar respons itu, kondektur menjelaskan hanya ada satu orang kondektur dalam setiap perjalanan kereta. 
 
"Terus si bapaknya ngambil air di botol baca doa, bilang, mbak diminum deh airnya, mbaknya saya antar ke gerbong ke keretanya," ucap Putri.
Meski masih bingung, Putri tak lagi mendebatnya. Ia mengikuti jalan kondektur. Kejanggalan itu mulai terkuak. Di gerbong ini, ia melihat orang-orang ramai. Bahkan ada yang tertawa. 
 
"Ternyata di sebelah saya yang duduk bapak-bapak, di gerbong tadi sebelumnya perempuan. Saya baru inget, mbak yang saya lihat di awal (saat di peron) sama dengan mbaknya dengan orang di bangku tadi," kenangnya. 
 
Saat itu, Putri langsung lemas. Ia tak tahu apa yang terjadi. Badannya langsung terasa lelah. Ia langsung tidur hingga sampai di Bandung.
 
Ilustrasi boarding pass Foto: Pixabay
Kondektur kereta yang baik hati itu kemudian datang lagi menghampirinya dan Putri diberi minum lagi, serta sepucuk surat dari kondektur. 
 
Pesan itu, kata kondektur itu, harus dibaca ketika sudah sampai di rumah.
"Setelah sampai rumah, bersih-bersih, ibu saya heboh, sudah baca duluan (surat)," ujarnya. 
 
Salah satu pesan kondektur itu adalah, Putri ternyata diikuti oleh sosok perempuan dari awal berangkat. Ia masuk ke gerbang yang tak kasat mata. Dan hal ini merupakan kejadian langka.

"Intinya mengalami masuk gerbong tidak nyata. Kemungkinan, kata bapaknya (kondektur) mbaknya (perempuan berbaju putih) yang malah nolongin, katanya sih gitu," pungkas Putri. 
 
kumparan sudah mencoba mengkonfirmasi ini ke pihak Daops 1 Jakarta. Namun belum ada komentar yang bisa diberikan terkait peristiwa ini.